Jurnal Penutup Perusahaan Pengertian dan Cara Membuatnya

Jurnal Penutup Perusahaan: Pengertian dan Cara Membuatnya

Jurnal Penutup Perusahaan Pengertian dan Cara Membuatnya
Jurnal Penutup Perusahaan: Pengertian dan Cara Membuatnya

Jurnal penutup perusahaan adalah jurnal yang dipakai dalam menutup tahap-tahap di siklus akuntansi sebuah perusahaan dagang, sama seperti namanya Jurnal Penutup.

Adapun tujuan dari jurnal penutup yakni melakukan closing pada akhir periode akuntansi. Selain itu, berfungsi sebagai persiapan akun-akun untuk dipakai di periode yang berikutnya. Dengan begitu jurnal penutup beserta neraca saldo sesudah penutupan tak dapat dipisahkan dan saling melengkapi.

Akun yang Ditutup pada Jurnal Penutup

Untuk akun yang ditutup yakni akun pembantu modal dan akun nominal, berikut penjelasannya:

  1. Akun nominal: Pendapatan dan beban
  2. Akun pembantu modal: Prive, ikhtisar laba/rugi

Sesudah jurnal penutup diposting pada tiap akun, yang tersisa yakni perkiraan riil, antara lain liabilities, assets, equity/capital.

Fungsi dari Jurnal Penutup

Untuk fungsi secara lengkap yakni:

  • Supaya saldo akun modal menunjukkan jumlah sesuai kondisi di akhir periode, dengan begitu saldo akun modal sama dengan total modal akhir yang dilaporkan pada neraca.
  • Menutup saldo pada semua perkiraan sementara, dengan begitu perkiraan tersebut akan jadi nol.
  • Menyajikan neraca awal waktu / periode berikutnya sesudah penutupan buku dilakukan.
  • Memisahkan transaksi akun beban dan pendapatan, supaya tak bercampur ke jumlah nominal beban dan pendapatan di tahun yang selanjutnya.
  • Mempersiapkan informasi keuangan yang riil dari perusahaan sesudah penutupan buku dilakukan atau jurnal penutup dilakukan. Akun sesungguhnya terdiri dari kewajiban, harta, ekuitas.
  • Membuat lebih mudah saat proses pemeriksaan. Hal ini karenasudah dilakukan pemisahan pada transaksi yang terjadi periode sekarang dan transaksi yang terjadi di periode akuntansi yang selanjutnya.

Cara Membuat Jurnal Penutup

Berikut penjaelasan masing-masing akun, antara lain:

1. Akun Pendapatan

Akun pendapatan adalah penghasilan atau hasil yang didapatkan oleh perusahaan. Jenisnya dibagi menjadi 2 yaitu: pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Untuk pendapatan usaha adalah pendapatan yang berkaitan langsung pada kegiatan usaha perusahaan. Sedangkan, untuk pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang tak memiliki hubungan langsung pada kegiatan usaha perusahaan.

Selain itu, dalam penutupan keseluruhan akun pendapatan, caranya dengan memindahkan rekening akun pendapatan pada rekening ikhtisar laba rugi. Contohnya yaitu:

AkunDebitKredit
Pendapatan10.000.000 
Ikhtisar laba rugi 10.000.000

2. Akun Beban

Akun beban adalah pengorbanan yang terjadi pada perusahaan selama melakukan aktivitas usaha dengan tujuan mendapatkan pendapatan. Jenisnya dibedakan menjadi 2 yakni beban usaha dan beban lain-lain. Untuk beban usaha yakni pengorbanan langsung pada kegiatan usaha. Kemudian, untuk beban lain-lain yakni beban yang tak punya hubungan pada kegiatan usaha.

Dalam penutupan keseluruhan akun beban, caranya dengan memindahkan rekening akun beban pada rekening ikhtisar laba rugi. Contohnya adalah:

RekeningDebitKredit
Ikhtisar laba rugi5.000.000 
Beban 5.000.000

3. Ikhtisar Laba-Rugi

Penutupan semua akun ikhtisar laba/rugi, caranya memindahkan saldo ikhtisar laba/rugi pada akun modal. Terdapat 2 kondisi yang kemungkinan terjadi, yakni laba yang mana pendapatan > beban dan Rugi yang mana pendapatan < beban. Contohnya dapat Anda lihat di bawah ini. Apabila terdapat laba / profit, jadi akun ikhtisar laba/rugi didebitkan. Akun modal dikreditkan.

RekeningDebitKredit
Ikhtisar laba rugi5.000.000 
Modal 5.000.000
Jika merugi akun modal didebitkan & ikhtisar laba/rugi dikreditkan
RekeningDebitKredit
Modal5.000.000 
Ikhtisar laba rugi 5.000.000

4. Akun Prive

Penutupan akun prive, yaitu penarikan modal oleh pemilik usaha. Umumnya terjadi di perusahaan dengan skala kecil. Untuk metode yang digunakan adalah dengan proses pemindahan akun prive pada akun modal. Contohnya dapat Anda lihat di bawah ini:

RekeningDebitKredit
Modal13.000.000 
Prive 13.000.000

Penyusunan Jurnal Penutup

Untuk menyusun jurnal penutup itu tergantung dari bentuk perusahaan yang bersangkutan. Entah itu perusahaan PT, firma, CV, dan perusahaan perseorangan karena struktur modal tiap-tiap jenis perusahaan tersebut juga tidaklah sama. Hal ini ini merupakan pengertian serta metode membuat jurnal penutup di dalam akuntansi, penting untuk Anda ketahui.

Selain itu, dalam mengelola jurnal di sebuah bisnis memang bukan hal yang terlalu mudah. Karena itu banyak juga yang menggunakan software. Sekarang ini sudah ada berbagai macam software akuntansi. Bila Anda mencari akuntan, sebaiknya pilih yang bisa menggunakan software akuntansi agar bisa membuat jurnal penutup dengan lebih efisien dan efektif.

Jurnal Penutup di dalam Sistem Persediaan Periodik

Untuk ayat jurnal penutup di dalam sistem persediaan periodik itu berbeda. Hal ini karena tak adanya akun HPP untuk bisa ditutup pada ikhtisar laba/rugi. Oleh karena itu, alternatifnya akun pembelian, retur, diskon pembelian, potongan pembelian, dan ongkos kirim pembelian akan ditutup pada ikhtisar laba/rugi.

Kemudian, akun persediaan akan disesuaikan dengan hasil dari perhitungan fisik di dalam proses penutupan. Untuk contoh dari ayat jurnal penutup yang menggunakan sistem persediaan periodik dapat dilihat di bawah ini:

  • Ayat jurnal penutup 01:
TglPOSDebitKredit
31 Desember 2018Persediaan62.150 
 Penjualan720.185 
 Retur & Potongan pembelian9.100 
 Diskon pembelian2.525 
 Pendapatan sewa600 
 Ikhtisar Laba/Rugi 794.560
  • Ayat jurnal penutup 02:
TglPOSDebitKredit
31 Desember 2018Ikhtisar Laba/Rugi719.160 
 Persediaan 59.700
 Retur & Potongan penjualan 6.140
 Diskon penjualan 5.790
 Pembelian 521.980
 Ongkos kirim pembelian 17.400
 Beban gaji penjualan 54.430
 Beban iklan 10.860
 Beban penyusutan peralatan toko 3.100
 Ongkos kirim penjualan 2.800
 Beban penjualan lain-lain 630
 Beban gaji kantor 21.020
 Beban sewa 8.100
 Beban penyusutan peralatan kantor 2.490
 Beban asuransi 1.910
 Beban bahan habis pakai 610
 Beban administrasi lain-lain 760
 Beban bunga 2.440
  • Ayat jurnal penutup 3
(Debit) Ikhtisar L/R75.400 
(Kredit) Modal Pemilik 75.400
  • Ayat jurnal penutup 4
(Debit) Modal18.000 
(Kredit) Prive 18.000

Yang diberi tanda warna biru itu adalah akun-akun periodik, yang Anda lihat dari ayat jurnal penutup yang sebelumnya. Di sistem persediaan perpetual, akun persediaan periodik itu diganti dengan akun Harga Pokok Penjualan.

Bila melihat sistem persediaan periodik, pencatatan pendapatan yang didapatkan dari penjualan itu dilakukan menggunakan metode yang sama dengan metode persediaan perpetual, yakni tiap terjadi transaksi penjualan. Namun, HPP tak ikut dicatat tiap kali penjualan terjadi.

Jasa Pembuatan Legal Dokumen

Kami Samofis siap membantu dalam membuat berbagai macam legal dokumen. Apabila Anda membutuhkan solusi pembuatan legal dokumen termasuk jurnal penutup perusahaan, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan kami. Kami siap membantu 1×24 jam.

Kemudian, untuk perusahaan dagang fungsi jurnal penutup yakni jadi entri khusus laporan laba ditahan supaya saldo dilaporkan di neraca, beserta laporan laba itu sesuai saldo akhir di saldo laba pada buku besar. Di entri penutupan akan diaturkan agar saldo di semua akun sementara, termasuk di dalamnya pendapatan, biaya, dividen, di angka nol, untuk periode yang berikutnya.

Demikianlah, pembashaan tentang jurnal penutup perusahaan pengertian, dan bagaimana cara membuatnya.