Gaji Karyawan Berdasarkan Depnaker

Gaji Karyawan Berdasarkan Depnaker

Gaji Karyawan Berdasarkan Depnaker
Gaji Karyawan Berdasarkan Depnaker

Bagaimana menentukan gaji karyawan berdasarkan Depnaker? Jika perusahaan Anda termasuk bisnis yang berprospek bagus, merekrut pegawai adalah keharusan. Karena semakin besar sebuah bisnis akan sulit kalau semuanya dikerjakan sendiri. Bahkan, semakin besar maka semakin mustahil untuk semuanya dikerjakan sendiri. Namun, pegawai harus mendapatkan gaji yang layak. Walaupun perusahaan memiliki standar, tetapi juga harus memperhatikan peraturan dari Depnaker. Intinya ada banyak faktor yang harus ikut Anda pertimbangkan.

Pengertian Gaji Pokok

Gaji pokok adalah imbalan dasar yang wajib dibayar perusahaan pada pekerja. Selain itu, nominalnya ditentukan atas dasar jenis dan tingkat profesi serta kesepakatan dengan calon pegawai.

Faktor Pertimbangan untuk Perhitungan Gaji Pokok

Berikut ini merupakan beberapa faktor pertimbangan yang harus Anda pikirkan, antara lain:

  1. Kualifikasi pekerjaan
  2. Ketrampilan karyawan
  3. Pendidikan
  4. Pengalaman kerja
  5. Kemampuan perusahaan untuk membayar gaji tersebut untuk jangka panjang

Regulasi Ketenagakerjaan

Berdasarkan peraturan UU Ketenagakerjaan Nomor 13 / 2003 tentang Ketenagakerjaan, disebutkan kalau besaran gaji pokok itu minimal adalah 75% x total upah pegawai dan terdiri atas gaji bersih plus tunjangan tetap.

Selain itu, perlu diketahui kalau gaji pokok karyawan ini merupakan komponen struktur upah dan diatur perusahaan dengan proporsional. Pengaturan nominal gaji pokok itu berdasar atas golongan jabatan, mulai terendah sampai dengan tertinggi.

Layak Tidaknya Gaji Karyawan

Terkait nominal gaji karyawan, mungkin Anda bingung, apakah jumlahnya sudah memenuhi standard kelayakan atau tidak.

Walaupun terdengar sepele tetapi ini adalah hal yang benar-benar tak boleh dianggap remeh. Jangan sampai karena terlalu rendah sehingga karyawan tidak betah, dan jangan ketinggian sehingga perusahaan tekor.

Oleh karena itu, gaji karyawan yang tepat merupakan bentuk penghargaan pada karyawan atas jasa mereka pada perusahaan. Biasanya komponen yang digunakan yakni:

Gaji pokok + uang transportasi + uang makan + insentif + uang tunjangan

Di atas itu merupakan formula dasar yang dapat Anda gunakan untuk membantu menghitung nominal yang tepat.

Tips Mencari Info Standard Gaji karyawan

Anda bisa menggunakan beberapa tips di bawah ini:

1. Mengetahui UMR Regional & Provinsi

Untuk caranya sebenarnya dapat Anda lakukan dengan mencari informasi di Google. Sudah banyak yang membahas. Tetapi pastikan untuk mencari yang terbaru. Carilah informasi UMR dan UMP yang terkini.

Selain itu, karyawan jangan sampai diberi gaji di bawah UMR dan UMP. Peraturan ini ada dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi No. 7 / 2013 untuk menjamin kesejahteraan pegawai di tanah air.

Apabila ditugaskan dinas luar kota, standar UMP/UMR juga harus lebih tinggi. Selain itu, penting untuk menegosiasikan dengan karyawan.

2. Kontribusi untuk Perusahaan

Dalam penentuan gaji pokok, Anda juga dapat mengukur seberapa besarkah kontribusi dari karyawan yang bersangkutan bagi perusahaan apakah karyawan dapat menyelesaikan tanggung jawab mereka dengan baik.

Kemudian, lihatlah sejauh mana karyawan dapat menyelesaikan tanggung jawab mereka dengan baik. Apabila memang kinerja sudah bagus di atas rata-rata maka akan memberikan dampak positif untuk produktivitas perusahaan. Anda boleh mempertimbangkan kenaikan gaji pokok untuk karyawan tersebut.

3. Forum, Medsos, dan Milis

Untuk mengetahui berapakah standar gaji karyawan terbaru boleh dengan melihat ke mailist list profesional, atau forum bisnis juga. Gabung group-group pengusaha. Nanti Anda bisa mencoba berdiskusi mengenai hal ini.

Bahkan forum gratisan yang terkenal seperti Kaskus juga memiliki sub forum tersendiri untuk mencari informasi gaji karyawan terbaru, berdasarkan jenis bisnis yang ada.

Sistem Perhitungan Gaji Karyawan

Sistem Perhitungan Gaji Karyawan tetap Per bulan pada Perusahaan Swasta

Dengan asumsi karyawan A, telah menikah, tanggungan 1, status pegawai tetap, dan upah bulanan Rp 8.000.000,00

Perhitungan gaji pokok yakni:

Gaji per bulan 8.000.000
Pengurangan biaya jabatan8.000.000 x 5%(-) 400.000
Gaji bersih per bulan 7.600.000
Gaji bersih per tahun7.600.000 x 1291.200.000
PTKP (-) 63.000.000
PKP 28.200.000
PPH 21 terutang28.200.000 x 5%1.410.000
PPh 21 bulanan1.410.000 : 12117.500
Gaji yang wajib dibayarkan8.000.000 – 117.5007.882.500

Sistem Perhitungan Gaji Karyawan Tak Tetap per bulan pada Perusahaan Swasta

Dengan asumsi karyawan B, belum menikah, status karyawan tak tetap, dan upah bulanan Rp 5.000.000,00

Upah 1 tahun12 x 4.700.00056.400.000
PTKP (-) 54.000.000
PKP 2.400.000
  
PPh 21 per tahun2.400.000 x 5%120.000
PPh 21 per bulan120.000 : 1210.000
Gaji yang wajib dibayarkan4.700.000 – 10.0004.690.000

Sistem Perhitungan Gaji Karyawan Tak Tetap Harian

Terdapat beberapa perusahaan yang membayar gaji pegawai mereka dengan sistem harian. Untuk yang ini maka pemerintah tak ada kebijakan berbeda. Detailnya silahkan cek pada tabel di bawah ini.

Penghasilan per hariPenghasilan kumulatif per bulanPPh terutang
< 450.000< 4.500.000Tak ada potongan PPh 21
> 450.000< 4.500.000(Upah – 450.000) x 5%
> 450.000 atau < 450.000> 4.500.000(Upah – PTKP/360) x 5%
> 450.000 atau < 450.000> 10.200.000PKP disetahunkan x Tarif pasal 17

Lokasi Tempat Usaha

Selain itu, yang ikut berpengaruh cukup besar yakni di mana lokasi karyawan itu bekerja. Untuk daerah-daerah beraktivitas perusahaan industri tinggi umumnya punya standar gaji lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain di mana aktivitas serta perusahaan industri yang lebih rendah.

DKI Jakarta

Untuk contohnya daerah seperti DKI Jakarta mempunyai standar gaji lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pada Jawa Tengah, contohnya Solo dan Tegal.

Penyebab perbedaan standar gaji juga karena nilai KHL berbeda pada tiap wilayah. Oleh karena itu, agar dapat mencukupi kehidupan secara layak, gaji yang diperoleh haruslah lebih tinggi atau paling tidak harus sama dengan KHL.

Setiap daerah di Indonesia punya standar KHL yang tidak sama. Contohnya adalah daerah seperti Papua punya standar KHL lebih tinggi dibandingkan dengan KHL pada wilayah Indonesia sebelah barat.

Memakai standar gaji Indonesia Barat bagi daerah Papua sudah jelas tak adil untuk karyawan di daerah tersebut. Jadi perusahaan wajib untuk mempertimbangkan ini.

Perusahaan besar sudah jelas menggaji karyawan dengan total lebih tinggi dibandingkan perusahaan skala lebih kecil. Ini bukan hal yang mengherankan karena tiap perusahaan sudah pasti tak ingin memiliki persentase pengeluaran bagi gaji karyawan yang ketinggian.

Apabila memang hal itu terjadi di perusahaan, maka yang paling rugi adalah perusahaan.

Kemudian, jenis pekerjaan yang sama, gaji karyawan yang ditetapkan juga bisa berbeda. Khususnya karena posisi yang berbeda pada perusahaan. Standar gaji perusahaan pada tiap posisi juga berbeda-beda.

Pada salah satu jenis pekerjaan umumnya ada jenjang karir. Semakin berpengalaman karyawan yang bersangkutan dan semakin profesional, maka gaji yang harus dibayarkan pun juga akan menyesuaikan. Yang artinya semakin tinggi. Apabila diberikan di bawah standar, karyawan merasa tidak dihargai karena gaji karyawan yang tidak sesuai prestasi mereka, alhasil akan mengundurkan diri dan pindah ke perusahaan lain.

Demikianlah penjelasan mengenai gaji karyawan berdasarkan Depnaker. Sebagai pengusaha yang baik, pastinya akan memenuhi standar gaji yang telah Depanker tentukan. Jangan sampai hanya karena ingin menghemat biaya operasiona, perusahaan memberikan gaji karyawan tidak sesuai dengan kompetensi dan pengalaman karyawan.