Apa itu neraca perusahaan? Sebagai pebisnis, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Namun, tidak ada salahnya mengetahui lebih detail mengenai neraca perusahaan.
Pengertian Neraca Perusahaan
Laporan neraca (balance sheet) adalah laporan di mana jumlah aktiva itu haruslah seimbang dengan modal + kewajiban. Laporan neraca perusahaan merupakan laporan yang bertujuan untuk menggambarkan posisi keuangan perusahaan untuk periode waktu tertentu. Selain itu, dasarnya neraca ini perusahaan persiapkan pada saat akhir periode akuntansi, ada yang akhir bulan ataupun akhir tahun.
Dalam akun-akun neraca ini terdiri atas beberapa akun-akun riil contohnya adalah:
- Aktiva / Aset (Harta)
- Liabilities / Kewajiban (Hutang)
- Equity / Ekuitas (Modal)
Untuk aset, maka posisi kekayaan perusahaan pada tanggal tertentu. Contohnya 31 Desember. Misalkan kas dan setara kas. Untuk kewajiban, saldo kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu, contohnya utang jangka panjang dan utang jangka pendek. Sedangkan, untuk modal, saldo modal pada tanggal tertentu, contohnya adalah saham disetor.
Setiap perusahaan membutuhkan neraca keuangan sehingga ada yang namanya:
- Neraca perusahaan jasa
- Neraca perusahaan dagang
- Laporan neraca perusahaan dagang
Selain itu, format dan bentuk laporan neraca antara ketiga jenis perusahaan yang berbeda apakah ikut berbeda? Ternyata tidak, masih sama. Format serta bentuk penyajian sama termasuk untuk bank umum, koperasi simpan pinjam, usaha catering, bank syariah, hingga usaha hotel.
Neraca perusahaan termasuk laporan keuangan utama perusahaan
Badan usaha itu mempunyai laporan keuangan utama perusahaan, yang mana salah satunya adalah neraca. Untuk lengkapnya, antara lain:
- Laporan neraca
- laba rugi
- arus kas
- ekuitas pemilik
- Catatan a/ laporan keuangan
Neraca Perbandingan
Nama lain neraca perbandingan adalah neraca komparatif. Neraca ini mempermudah analisa keuangan pada perusahaan, yang mana isi dari neraca perbandingan ini yaitu perbandingan dari bulan berjalan dengan periode bulan yang sebelumnya.
FORMAT LAPORAN NERACA
Aset lancar: Piutang usaha, kas dan setara kas, persediaan | Kewajiban lancar: Utang usaha, pajak dan gaji yang masih harus dibayarkan |
Aset tetap: Bangunan pabrik, peralatan, dan aset tetap yang lainnya | Utang jangka panjang |
Ekuitas (Modal): Laba ditahan Saham disetor |
Keterangan gambar:
Pada sisi kiri laporan adalah aset yang perusahaan miliki. Di mana aset tersebut terdiri dari 2 kategori utama, yakni aset lancar dan aset tetap. Untuk yang sisi sebelah kanan dibagi kewajiban, ekuitas / modal pebisnis.
Aset dan Berbagai Komponennya
Aktiva atau aset perusahaan adalah kekayaan yang perusahaan miliki dalam mendukung aktivitas operasional perusahaan tersebut. Terdiri dari 2 macam yakni aktiva lancar dan aktiva tetap.
1. Aset Lancar
Yang pertama adalah aset lancar merupakan aktiva yang bisa perusahaan cairkan secara cepat maupun relatif cepat. Maksudnya adalah dapat diubah jadi kas dengan waktu 1 tahun atau lebih cepat dari 1 tahun. Adapun komponen yang termasuk dalam aset lancar antara lain piutang usaha, kas setara kas, utang dibayar di muka, dan persediaan.
2. Aset Tetap
Yang kedua adalah aset tetap. Pengertian dari aset tetap yakni aset dengan masa manfaat melebihi satu tahun. Yang termasuk dalam komponen aktiva tetap atau aset tetap ini adalah bangunan kantor, bangunan pabrik, peralatan kantor, peralatan pabrik, dan hak milik intelektual, termasuk hak cipta dan hak paten. Aset-aset contohnya peralatan dan bangunan pabrik ini terdapat pada laporan neraca berupa nilai bersih dan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban dan Berbagai Komponennya
Kewajiban atau liabilitas ini merupakan utang perusahaan pada kreditur beserta pihak lain. Kewajiban terdiri dari 2 kategori yakni kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
1. Kewajiban Lancar
Yakni kewajiban yang jatuh tempo untuk waktu 1 tahun. Contohnya antara lain utang usaha atau utang dagang, wesel tagih jatuh tempo kurun waktu 1 tahun, dan gaji, pajak yang masih wajib perusahaan bayarkan.
2. Kewajiban Jangka Panjang
Yakni kewajiban atau hutang dengan jatuh tempo melebihi 1 tahun. Contoh kewajiban jangka panjang antara lain obligasi dengan jatuh tempo melebihi 1 tahun, dan pinjaman jangka panjang.
Ekuitas (Modal)
Ekuitas (modal) merupakan elemen laporan neraca dengan cerminan kepemilikan perusahaan. Posisi prive di dalam neraca ini terdapat di bagian ekuitas, yaitu mengurangi saldo ekuitas.
Modal terdiri dari 2 elemen, antara lain:
1. Saham Disetor
Pengertian dari saham disetor yakni jumlah kas disetorkan oleh pemegang saham untuk perusahaan. Dana yang perusahaan dapatkan dari saham disetor ini bisa perusahaan gunakan untuk macam-macam kebutuhan. Contohnya adalah untuk belanja modal kerja atau membeli aset.
2. Laba Ditahan
Pengertiannya yakni laba perusahaan yang tidak dibagikan pada pemegang saham. Untuk retained earnings / laba ditahan akan diakumulasi terus menerus mulai waktu ke waktu.
Saat sebagian dari laba perusahaan tak semuanya dibagi menjadi deviden. Perincian bagian ekuitas ini mempunyai arti vital untuk beberapa orang namun tidak untuk yang lainnya.
Neraca dengan Bentuk Skontro
Ada neraca berbentuk skontro. Contoh sederhana agar kamu mudah mengerti neraca bentuk skontro, bisa cek di bawah ini:
CONTOH NERACA BERBENTUK SKONTRO
PT Jaya Selalu
Neraca
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20XX
Aset | |
Aset lancar | |
Kas & setara kas | Rp XXXX |
Persediaan | Rp XXXX |
Piutang | Rp XXXX |
Aset Lancar | |
Gedung | Rp XXXX |
Pabrik | Rp XXXX |
Kewajiban | |
Utang jangka pendek | Rp XXXX |
Utang jangka panjang | Rp XXXX |
Modal | |
Modal disetor | Rp XXXX |
Laba ditahan | Rp XXXX |
Menentukan Tingkat Likuiditas
Selanjutnya, urutan penyajian elemen laporan neraca itu berdasarkan atas tingkat likuiditas elemen yang bersangkutan. Untuk kebutuhan penyajian laporan neraca, maka tingkat likuiditas ini perusahaan butuhkan saat mengelola aset lancar dan kas perusahaan dan untuk pelunasan tagihan jatuh tempo.
Hal yang sama berlaku untuk supplier, pemberi pinjaman, juga pemeringkat obligasi yang akan ikut memperhatikan tingkat likuiditas tersebut. Ukuran yang perusahaan gunakan dalam menentukan tingkat likuiditas yakni menghitung net working capital, atau modal kerja bersih yaitu aset lancar – kewajiban lancar.
Demikianlah pembahasan mengenai neraca perusahaan. Agar bisa membuat laporan neraca maka ada beberapa hal yang harus Anda kuasai dan mengerti dasar-dasarnya, antara lain mengetahui format laporan neraca, bentuk laporan neraca, komponen laporan neraca dan ukuran likuiditas elemen dalam neraca tersebut.
Apakah Anda membutuhkan jasa pembuatan neraca perusahaan? Percayakan ke kami, SAMOFIS.COM. Kami adalah pihak profesional pembuatan berbagai macam legal document, hingga pembuatan NPWP perusahaan pun bisa kami bantu. Sehingga kamu pun bisa berfokus pada bisnis dan urusan legal dokumen, serahkan kepada profesional.